Alamorganik.com-Di sekitar kita, banyak tanaman liar yang sering dianggap sebagai gulma, padahal menyimpan potensi manfaat. Salah satu yang menarik adalah tanaman asma atau Euphorbia hirta. Tanaman kecil dengan daun berbulu halus dan getah putih ini sering tumbuh di pinggir jalan, pekarangan, hingga sela-sela bebatuan. Meski tampak sederhana, tanaman ini sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Indonesia, Filipina, India, dan beberapa negara Asia lainnya.
Orang sering memanfaatkan tanaman asma dalam dunia herbal untuk meredakan beberapa keluhan ringan pada sistem pernapasan. Namun, Anda tetap harus mengingat bahwa herbal ini tidak menggantikan pengobatan medis, terutama untuk penyakit pernapasan serius.
Mengenal Tanaman Asma (Euphorbia hirta)
Tanaman asma termasuk keluarga Euphorbiaceae dan mudah dikenali dengan ciri khas berikut:
- Tinggi sekitar 20–50 cm
- Batang tanaman ini tampak kemerahan dan dilapisi rambut halus.
- Daun kecil berhadapan, berbentuk lonjong
- Saat seseorang melukai batang atau daun, tanaman ini mengeluarkan getah putih.
- Bunga kecil berwarna kemerahan atau kekuningan
Tanaman ini tumbuh subur di tempat terbuka dengan tanah lembap. Karena mudah ditemui, banyak masyarakat memanfaatkannya sebagai tanaman herbal rumahan.
Kandungan Senyawa Aktif

Beberapa penelitian dan literatur herbal tradisional menunjukkan bahwa Euphorbia hirta mengandung senyawa bioaktif yang menarik, antara lain:
- Flavonoid
- Tanin
- Fitosterol
- Saponin
- Triterpenoid
- Alkaloid
- Asam galat
Senyawa-senyawa tersebut memberi potensi tanaman asma sebagai herbal untuk membantu meredakan keluhan ringan, terutama pada saluran pernapasan, pencernaan, dan kulit.
Manfaat Tanaman Asma
1. Membantu Meredakan Masalah Pernapasan Ringan
Orang sering merebus daun dan batang tanaman asma dalam pengobatan tradisional untuk membantu meredakan batuk ringan, sesak napas ringan, atau dahak yang sulit keluar. Senyawa flavonoid dan saponin di dalamnya diduga menenangkan saluran pernapasan.
Meskipun demikian, penderita asma berat atau penyakit pernapasan kronis harus tetap mendapatkan perawatan medis.
2. Membantu Meredakan Batuk Berdahak
Rebusan daun asma digunakan secara tradisional untuk mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan. Masyarakat pedesaan sering mengandalkan ramuan ini saat terserang batuk ringan, terutama pada musim hujan atau cuaca lembap.
3. Bersifat Antibakteri Alami
Ekstrak daun tanaman asma memiliki potensi antibakteri terhadap beberapa jenis bakteri. Hal ini menjadikan tanaman asma berguna sebagai ramuan tambahan untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko infeksi ringan.
4. Mengurangi Peradangan
Tanin dan flavonoid dalam tanaman asma diduga memberikan efek antiinflamasi. Dalam praktik tradisional, orang sering melumatkan daun dan menempelkannya pada kulit untuk membantu meredakan:
- Bengkak ringan
- Memar
- Iritasi kulit
Sebaiknya lakukan uji coba pada area kecil kulit sebelum penggunaan luas, karena reaksi tiap orang bisa berbeda.
5. Membantu Meredakan Gangguan Pencernaan Ringan
Beberapa masyarakat memanfaatkan tanaman asma untuk meredakan:
- Diare ringan
- Perut kembung
- Gangguan pencernaan sederhana
Tanin dalam tanaman ini diyakini dapat membantu tubuh mengurangi iritasi pada dinding usus.
6. Mendukung Kesehatan Kulit
Penggunaan luar tanaman ini juga cukup populer. Daun yang diremas hingga mengeluarkan getah sering digunakan untuk:
- Mengurangi gatal
- Mengatasi iritasi akibat gigitan serangga
- Membantu mengeringkan luka ringan
Meski begitu, getah Euphorbia cukup kuat dan bisa menyebabkan iritasi pada sebagian orang, sehingga Anda tetap harus berhati-hati.
Cara Mengolah Tanaman Asma
Berikut beberapa cara pengolahan tradisional yang bisa Anda lakukan di rumah dengan aman dan mudah:
1. Rebusan Daun Asma

Bahan:
- 1 genggam daun dan batang Euphorbia hirta
- 2 gelas air
Cara membuat:
- Cuci bersih tanaman dari tanah dan debu.
- Rebus dengan air hingga tersisa sekitar 1 gelas.
- Saring dan biarkan hangat.
Cara minum:
- Minum 1–2 kali sehari selama 2–3 hari.
- Anda sebaiknya tidak mengonsumsi tanaman ini dalam jangka panjang tanpa dokter.
2. Teh Herbal Asma
Bahan:
- 1 sendok teh daun asma kering
- Air panas
Cara membuat:
- Keringkan daun di tempat teduh beberapa hari.
- Seduh daun kering dalam air panas selama 5–10 menit, lalu saring.
Teh ini dapat membantu meredakan tenggorokan gatal dan batuk ringan.
3. Ramuan Tempel untuk Kulit
Bahan:
- Daun segar Euphorbia hirta
Cara membuat:
- Cuci daun hingga bersih.
- Tumbuk atau remas hingga mengeluarkan getah putih.
- Tempelkan pada area kulit yang bermasalah.
Catatan: Hentikan pemakaian jika muncul rasa panas, gatal berlebihan, atau kemerahan.
4. Air Rendaman untuk Mengurangi Gatal Kulit
Cara membuat:
- Ambil segenggam tanaman.
- Rebus dengan 2 liter air.
- Dinginkan, lalu gunakan untuk membilas kulit atau mandi.
Efek Samping dan Hal yang Perlu Diwaspadai

Meskipun tanaman asma memiliki manfaat tradisional, penggunaannya harus hati-hati:
- Getah Euphorbia dapat menyebabkan iritasi kulit
- Para ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak menggunakan tanaman ini.
- Konsumsi berlebihan dapat memicu mual atau diare
- Tidak cocok bagi penderita alergi terhadap tanaman getah putih
Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi herbal ini, terutama jika sedang menjalani pengobatan tertentu.
Tanaman asma (Euphorbia hirta) adalah salah satu tanaman liar yang menawarkan manfaat tradisional, khususnya untuk masalah pernapasan ringan, gangguan pencernaan sederhana, dan kesehatan kulit. Meskipun tampak sederhana, senyawa aktif di dalamnya menjadikannya ramuan herbal yang menarik.
Namun, penggunaan herbal harus bijak: perhatikan dosis, reaksi tubuh, dan hindari konsumsi jangka panjang tanpa pengawasan. Mendengarkan sinyal tubuh dan menggunakan herbal dengan bijak adalah langkah awal merawat diri secara alami. (Hidup Bugar/rull*)









