Alamorganik.com-Di banyak rumah di Indonesia, menjaga kesehatan anak tidak selalu bergantung pada obat pabrikan. Bawang merah, kunyit, jahe, daun jarak semuanya akrab di dapur dan sering menjadi pilihan pertama ketika anak mulai batuk atau demam. Sejak dulu, orang tua mempraktikkan cara alami ini sebagai bentuk ikhtiar sambil terus memantau kondisi anak. Namun penting diingat: herbal bukan pengganti pengobatan medis modern. Pada kondisi berat, anak tetap harus diperiksakan ke tenaga kesehatan.
1. Menurunkan Panas, Batuk, dan Pilek Ringan
Saat anak demam atau pilek, banyak ibu langsung menyiapkan bawang merah. Caranya sederhana: iris bawang merah tipis, campur dengan minyak telon, lalu balurkan perlahan ke punggung, dada, perut, hingga ubun-ubun. Kehangatan dari minyak membantu anak merasa lebih nyaman, sementara aromanya dipercaya membantu pernapasan.
Pada anak yang lebih besar, sebagian keluarga menambahkan air kunyit + madu + kuning telur sebagai penunjang pemulihan saat flu. Teksturnya cukup pekat, sehingga porsinya biasanya kecil saja.
2. Mengatasi Perut Kembung

Perut kembung sering membuat bayi rewel. Tradisi mengatasi hal ini kembali mengandalkan bawang merah. Bawang diparut, dicampur minyak telon, lalu ditempelkan di pusar. Hangatnya ramuan dipercaya membantu mengeluarkan angin dari perut.
Pilihan alternatif adalah daun jarak pagar yang dipanaskan sebentar, diolesi minyak kelapa, dan dipilin. Daun yang masih hangat ditempelkan pada perut anak. Banyak ibu merasakan bahwa cara ini membantu anak tertidur lebih nyaman.
3. Diare Ringan
4. Mengurangi Muntah dan Mual
Untuk mengatasi muntah, masyarakat kerap merebus ketumbar, kapulaga, dan adas hitam. Air rebusan diberikan sedikit demi sedikit, tidak langsung banyak agar perut tidak kaget.
Ramuan lain yang cukup populer adalah beras kencur versi anak. Beras disangrai hingga kecokelatan, ditumbuk dengan kencur dan kunyit, lalu ditambah adas manis, diseduh air panas, dan diberi sedikit gula merah serta asin-asam. Minuman ini terasa hangat dan sering membantu perut terasa lebih nyaman.
5. Batuk
Untuk mengatasi batuk, orang tua mencampurkan air jeruk nipis, madu, dan sedikit air matang, lalu mengukusnya sebentar sebelum diberikan kepada anak 2–3 kali sehari dalam porsi kecil. Rasa segar dari ramuan ini membantu meredakan tenggorokan yang sakit.
Untuk bayi di bawah 1 tahun, orang tua perlu menghindari pemberian madu dan dapat menggunakan alternatif seperti uap hangat, pijatan ringan, atau membawa anak berkonsultasi ke dokter.
6. Batuk Seratus Hari (Pertusis Versi Tradisional)
Dalam pengobatan tradisional, orang tua memanfaatkan umbi bidara upas yang diparut, diseduh, lalu diberi madu untuk membantu meredakan batuk berkepanjangan. Sebagian keluarga juga mencincang lidah buaya, mencampurnya dengan madu dan air hangat, lalu memberikannya kepada anak sebagai alternatif.
Namun, jika batuk berkepanjangan mengarah pada pertusis atau kondisi anak tampak melemah, orang tua perlu membawa anak ke tenaga medis karena penyakit ini bisa serius dan memerlukan penanganan profesional.
7. Batuk karena Angin atau Dahak Sulit Keluar

Untuk batuk berdahak, masyarakat membuat ramuan kukus yang terdiri dari bawang merah parut + air jahe + air kunyit + adas manis + air jeruk nipis + sedikit air matang. Setelah dikukus, cairannya diberikan dalam porsi kecil namun rutin.
Aroma hangat dan rasa pedas ringan dari jahe biasanya membantu melegakan dada, sementara bawang merah membantu menghangatkan tubuh.
8. Batuk Berlendir Pekat
Ramuan berikut lebih kaya rempah. Campurkan air jahe + air kunyit + bawang putih parut + air jeruk nipis + madu + sedikit air matang, kukus sebentar, lalu berikan 3–4 kali sehari. Banyak orang memilih resep ini ketika lendir terasa sulit dikeluarkan.
9. Pilek
Saat anak pilek, orang tua memarut bawang merah lalu mengoleskannya pada tengkuk dan ubun-ubun sebagai penanganan awal. Mereka mengoleskan minyak kayu putih terlebih dahulu agar kulit tidak perih, kemudian menganjurkan anak minum hangat, beristirahat cukup, dan berjemur matahari pagi pukul 07.00–09.00 untuk membantu tubuh lebih bugar.
10. Mata Bintitan
Dalam tradisi, orang tua mengoleskan getah patikan kebo atau meniran sedikit saja pada bintit menggunakan kapas. Mereka juga memastikan getah tidak mengenai bola mata karena dapat menyebabkan iritasi.
11. Mata Merah
12. Sariawan
Ketika anak sariawan, sebagian ibu memberikan tomat matang yang diseduh, dikupas, lalu dihancurkan menjadi minuman segar. Tomat kaya vitamin sehingga membantu mendukung pemulihan jaringan mulut.
13. Hilang Nafsu Makan

Orang tua sering mengaitkan turunnya nafsu makan dengan cacingan atau masuk angin. Untuk membantu mengatasinya, mereka menghangatkan daun jarak, mengolesinya dengan minyak kelapa, lalu menempelkannya pada pusar anak.
Pada anak usia di atas satu tahun, orang tua menumbuk daun pepaya, temu hitam, tempe bosok, dan garam hingga halus, lalu memerasnya dan memberikan air perasannya sedikit saja karena rasanya pahit. Sebagai alternatif yang lebih ramah rasa, orang tua merebus temulawak bersama gula merah dan sedikit garam, kemudian memberikan hasil rebusannya 1–2 sendok makan per hari.
Catatan Penting untuk Orang Tua
- Setiap anak punya kondisi tubuh berbeda. Yang cocok untuk satu anak belum tentu cocok untuk lainnya.
- Jika anak tampak lemas, demam tinggi, muntah terus, tidak mau makan/minum, sesak napas, atau diare tidak berhenti segera ke fasilitas kesehatan.
- Herbal bersifat pendukung, bukan pengganti obat medis.
- Untuk bayi di bawah 1 tahun, hindari madu dan ramuan minum tanpa saran ahlinya. (rull*)









