Alamorganik.com-Nitrogen adalah nutrisi penting bagi tanaman. Ia berperan utama dalam pertumbuhan daun, pembentukan klorofil, dan meningkatkan produksi tanaman. Selama ini, banyak petani mengandalkan urea sebagai sumber nitrogen instan. Namun, penggunaan urea berlebihan dapat merusak tanah, mencemari lingkungan, dan meningkatkan biaya produksi.
Solusi alternatif yang ramah lingkungan adalah pupuk nitrogen alami. Anda bisa membuat pupuk ini dari bahan organik yang mudah didapat, aman bagi tanaman, dan mampu menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Mengapa Nitrogen Penting untuk Tanaman

Sebelum membahas cara membuat pupuk, mari pahami dulu peran nitrogen.
- Pertumbuhan daun dan batang: Nitrogen membantu daun menjadi hijau segar dan batang tumbuh kuat.
- Fotosintesis optimal: Tanaman dengan cukup nitrogen mampu menyerap cahaya matahari lebih efisien.
- Meningkatkan hasil panen: Nitrogen cukup membuat tanaman lebih produktif, baik pada sayuran, palawija, maupun tanaman buah.
Tanpa nitrogen yang cukup, tanaman terlihat pucat, pertumbuhannya lambat, dan hasil panen menurun.
Bahan-Bahan untuk Membuat Pupuk Nitrogen Alami
Anda tidak perlu bahan kimia mahal. Banyak bahan organik di sekitar rumah atau kebun yang kaya nitrogen:
- Kotoran ayam atau kambing
Kaya nitrogen, mudah difermentasi, dan cepat diserap tanaman. - Ampas tahu atau tempe
Sisa produksi tahu dan tempe mengandung protein tinggi yang bisa diubah menjadi nitrogen. - Daun hijau segar
Seperti daun lamtoro, daun gamal, atau daun legum lain. - Sampah dapur organik
Kulit sayuran, sisa sayur, dan kulit buah bisa menjadi sumber nitrogen setelah difermentasi. - Air kelapa atau air rendaman beras
Mengandung nutrisi tambahan yang mempercepat fermentasi dan meningkatkan efektivitas pupuk.
Langkah-Langkah Membuat Pupuk Nitrogen Alami
Berikut beberapa metode praktis yang bisa diterapkan petani di rumah atau kebun:
1. Fermentasi Kotoran Ayam atau Kambing
Bahan:
- 10 kg kotoran ayam/kambing
- 5 liter air
- 100 gram EM4 atau ragi alami
Cara membuat:
- Campur kotoran dengan air dalam wadah besar.
- Tambahkan EM4 atau ragi alami. Aduk rata.
- Tutup wadah rapat dan biarkan fermentasi selama 7–10 hari.
- Aduk setiap 2 hari agar proses fermentasi merata.
- Setelah aroma tidak terlalu menyengat dan tidak ada busa berlebih, pupuk siap digunakan.
Cara aplikasi: Siramkan larutan pupuk pada pangkal tanaman atau campurkan dengan tanah sebelum penanaman.
2. Pupuk Nitrogen dari Ampas Tahu atau Tempe
Bahan:
- 5 kg ampas tahu/tempe
- 5 liter air
- 50 gram gula merah atau molase (sebagai makanan mikroba)
Cara membuat:
- Campur ampas tahu dengan air dan gula merah dalam ember atau drum bersih.
- Tutup rapat dan biarkan fermentasi 5–7 hari.
- Aduk setiap 1–2 hari untuk mencegah busuk dan mempercepat proses.
Fermentasi ampas tahu menghasilkan pupuk cair kaya nitrogen, dan Anda bisa langsung menyiramkannya ke tanaman sayuran atau palawija.
3. Pupuk Nitrogen dari Daun Hijau dan Sampah Dapur

Bahan:
- 10 kg daun hijau segar
- 2–3 liter air
- 50–100 gram EM4 atau ragi tape
Cara membuat:
- Potong daun dan sampah dapur kecil-kecil agar cepat terurai.
- Campur bahan dengan air dan EM4.
- Masukkan ke wadah tertutup, biarkan fermentasi 7–14 hari.
- Setelah Anda menyaring larutan, Anda bisa langsung menggunakan hasilnya sebagai pupuk cair.
Metode ini sangat berguna untuk petani yang ingin memanfaatkan limbah hijau sekaligus menjaga kebun bersih.
4. Pupuk Nitrogen dari Air Kelapa atau Air Rendaman Beras
Bahan:
- 2–3 liter air kelapa muda atau air rendaman beras
- 50 gram EM4 atau gula merah
Cara membuat:
- Campur air kelapa atau air rendaman beras dengan EM4.
- Fermentasikan 3–5 hari hingga muncul aroma fermentasi manis.
- Larutan ini bisa langsung disiramkan ke pangkal tanaman sebagai pupuk tambahan.
Metode ini sangat cocok untuk tanaman pot atau kebun kecil karena akarnya menyerap pupuk dengan cepat.
Tips Menggunakan Pupuk Nitrogen Alami
Agar pupuk alami bekerja maksimal, perhatikan beberapa hal berikut:
- Gunakan secukupnya: Meskipun alami, nitrogen berlebihan tetap bisa membuat tanaman rimbun daun tapi malas berbuah.
- Campurkan dengan pupuk organik lain: Seperti pupuk kandang matang atau kompos untuk menyeimbangkan nutrisi.
- Tanaman menyerap pupuk cair lebih baik ketika Anda menyiram secara teratur dan menjaga tanah tetap lembap tanpa tergenang.
- Gunakan secara rutin: Pemupukan setiap 7–14 hari saat fase pertumbuhan aktif membuat tanaman sehat dan produktif.
Manfaat Pupuk Nitrogen Alami
Menggunakan pupuk nitrogen alami tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberi manfaat jangka panjang:
- Mikroba tanah berkembang lebih baik sehingga tanah tetap subur dibandingkan saat menggunakan pupuk kimia.
- Aman untuk tanaman dan manusia: Tidak meninggalkan residu kimia berbahaya pada sayuran atau buah.
- Bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar rumah atau kebun membantu menekan biaya pembuatan pupuk.
- Meningkatkan hasil panen: Tanaman lebih sehat, daun hijau subur, dan buah lebih banyak.
Kesalahan yang Harus Dihindari

Untuk mendapatkan hasil optimal, hindari kesalahan berikut:
- Menggunakan bahan busuk atau berjamur berlebihan yang bisa menimbulkan bau menyengat dan membahayakan tanaman.
- Tidak menutup wadah fermentasi dengan benar, sehingga mikroba terkontaminasi dan pupuk gagal fermentasi.
- Memberikan terlalu banyak pupuk nitrogen sekaligus, karena bisa membuat tanaman terbakar atau menghambat pembungaan.
Pupuk nitrogen alami adalah solusi praktis, murah, dan ramah lingkungan bagi petani yang ingin mengurangi ketergantungan pada urea. Dengan bahan sederhana seperti kotoran ternak, ampas tahu, daun hijau, dan air kelapa, petani bisa membuat pupuk cair kaya nitrogen sendiri.
Yang terpenting, perhatikan fermentasi yang tepat, dosis yang sesuai, dan konsistensi pemupukan. Tanaman yang mendapatkan nitrogen cukup akan tumbuh subur, hijau segar, dan hasil panen meningkat.
Mulai dari sekarang, manfaatkan bahan organik di sekitar kebun Anda dan ciptakan pupuk nitrogen alami yang aman, hemat, dan efektif. Tanaman sehat, panen melimpah, tanah tetap lestari (rull*)









