Alamorganik.com-Semut di dalam media tanam memang sering dianggap hal sepele, apalagi kalau hanya terlihat beberapa ekor. Banyak orang mengira semut tidak berbahaya dan hanya lewat saja di sekitar pot. Namun kenyataannya, keberadaan semut bisa menjadi tanda ada masalah tersembunyi di dalam media tanam yang harus segera diatasi.
Media tanam yang terlalu lembap, mengandung sisa bahan organik, atau memiliki banyak gula alami dari getah tanaman dapat menarik semut untuk datang. Jika dibiarkan, semut tidak hanya sekadar lewat, tetapi mulai membangun koloni. Pada tahap inilah masalah sebenarnya dimulai.
Mengapa Semut Berbahaya untuk Tanaman?

Semut memang tidak menggigit daun atau merusak akar secara langsung. Namun mereka membawa masalah lain yang jauh lebih besar. Semut dikenal sebagai “peternak” kutu daun dan kutu putih. Mereka secara sengaja menjaga dan melindungi kutu-kutu ini karena embun madu yang dihasilkan menjadi sumber makanan bagi koloni semut.
Ketika kutu daun atau kutu putih berkembang pesat, daun tanaman mulai rusak, fotosintesis terganggu, dan tanaman menunjukkan gejala stres. Daun menguning, pertumbuhan melambat, dan dalam kondisi parah tanaman bisa layu tiba-tiba.
Selain itu, semut yang membuat sarang di sekitar akar bisa menghambat pernapasan akar. Akar yang tertutup gumpalan tanah sarang semut sulit menyerap nutrisi dan air. Meskipun Anda sudah menyiram dan memberi pupuk, tanaman tetap saja terlihat tidak sehat karena akar tidak bekerja optimal.
Tidak ada yang ingin melihat tanaman yang sudah dirawat lama tiba-tiba mati hanya karena serangan semut. Jadi masalah ini harus segera diatasi.
Pakai Satu Bahan Dapur Ini untuk Mengusir Semut: Kulit Bawang!
Anda tidak perlu membeli cairan kimia karena bisa langsung memakai bahan yang sangat mudah didapat: kulit bawang. Kulit bawang mengeluarkan aroma dan senyawa sulfur yang sangat tidak disukai semut. Ketika Anda memfermentasikannya, aromanya menjadi jauh lebih kuat dan bekerja lebih efektif untuk mengusir semut dari media tanam.
Berikut cara lengkap membuat larutan kulit bawang untuk mengusir semut, lengkap dengan proses pembuatan, pengenceran, hingga cara pemakaiannya.
1. Rendam Kulit Bawang dan Fermentasi hingga Siap Pakai
Langkah pertama adalah menyiapkan bahan dasar: kulit bawang merah atau bawang putih. Kumpulkan kulit bawang sebanyak segenggam, lalu masukkan ke wadah kaca atau botol plastik yang bisa ditutup rapat.
Tuangkan sekitar 1,2 liter air ke dalam wadah tersebut. Pastikan kulit bawang terendam sepenuhnya agar fermentasi berjalan merata. Tutup rapat wadahnya, lalu simpan di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Proses fermentasi berlangsung selama 10 hari. Selama masa ini, kulit bawang akan mengeluarkan aroma dan zat aktif yang sangat dibenci semut. Aroma tersebut semakin kuat seiring waktu, dan hasil akhirnya berupa larutan berwarna kecokelatan dengan bau tajam khas bawang yang sudah terurai.
Pastikan Anda tidak membuka tutup terlalu sering agar proses fermentasi tetap stabil dan tidak terkontaminasi. Pada hari ke-10, larutan sudah siap untuk digunakan.
2. Encerkan Larutan Agar Aman untuk Tanaman
Meskipun larutan kulit bawang sangat efektif untuk mengusir semut, aromanya yang pekat bisa terlalu kuat jika langsung disiramkan ke tanaman. Karena itu Anda harus mengencerkannya terlebih dahulu.
Cara pengencerannya adalah dengan perbandingan 1 : 10. Artinya:
- 1 bagian larutan fermentasi kulit bawang
- 10 bagian air bersih
Cara ini membuat larutan lebih ramah untuk tanah dan akar tanaman. Pengenceran juga membantu larutan lebih cepat meresap ke media tanam tanpa mengubah pH tanah secara drastis. Anda bisa menggunakan botol penyemprot atau langsung menuangkannya ke dalam watering can agar lebih praktis.
3. Siramkan Larutan Secara Rutin ke Media Tanam

Setelah Anda mengencerkannya, Anda bisa langsung menggunakannya. Siramkan larutan ke media tanam di sekitar batang tanaman atau ke tempat di mana semut sering terlihat. Lakukan penyiraman secara perlahan agar larutan meresap sampai ke bagian bawah media tanam, terutama area yang menjadi sarang semut.
Gunakan larutan ini 2–3 kali seminggu sampai Anda tidak lagi melihat semut berkeliaran. Biasanya dalam 5–7 hari, populasi semut sudah berkurang drastis karena mereka tidak tahan dengan aroma fermentasi kulit bawang.
Selain mengusir semut, larutan ini juga bermanfaat sebagai tonik alami untuk tanaman karena kulit bawang mengandung zat mikro seperti kalsium dan sulfur yang dapat membantu memperkuat batang dan meningkatkan daya tahan tanaman.
Mengapa Kulit Bawang Sangat Efektif?
Kulit bawang mengandung senyawa sulfur dan quercetin. Kedua senyawa ini mengeluarkan aroma tajam yang langsung membuat semut tidak menyukainya. Ketika Anda memfermentasikannya, aromanya semakin kuat dan bekerja seperti “alarm alami” yang membuat semut menjauhi area tersebut. Larutan fermentasi juga mengganggu feromon jalur semut, sehingga mereka kehilangan arah dan tidak lagi berkumpul di media tanam.
Keunggulan lainnya:
✔ Tidak merusak tanaman
✔ Tidak mengubah struktur tanah
✔ Aman untuk akar dan mikroba baik
✔ Ramah lingkungan
✔ Larutan ini murah dan mudah Anda buat di rumah.
Kenapa Semut Bisa Datang ke Media Tanam?
1. Media tanam terlalu lembap
Semut suka tempat lembap karena ideal untuk membuat sarang.
2. Ada kutu daun/kutu putih
Semut datang untuk memanen embun madu dari kutu.
3. Ada sisa makanan atau getah manis

Aroma manis menarik semut untuk datang.
4. Struktur tanah gembur dan hangat
Media tanam seperti ini nyaman untuk koloni semut.
Semut di media tanam bukan masalah kecil, apalagi jika sudah membuat sarang atau membawa kutu daun. Namun Anda tidak perlu panik atau membeli cairan kimia keras. Dengan memfermentasi kulit bawang, Anda bisa membuat larutan alami yang efektif, aman, dan murah untuk mengusir semut.
Dengan rutin menggunakannya, media tanam tetap sehat, akar bisa bernapas dengan baik, dan tanaman tumbuh lebih subur tanpa gangguan hama. (briliofood.net/rull*)









