Alamorganik.com-Cabe merupakan salah satu komoditas hortikultura paling penting di Indonesia. Permintaan pasar yang stabil membuat tanaman ini selalu dibudidayakan dalam skala kecil maupun besar. Namun, di balik potensinya yang tinggi, cabe juga rentan terhadap berbagai penyakit, terutama saat musim hujan atau ketika kelembapan meningkat. Salah satu penyakit yang sering membuat petani kewalahan adalah embun tepung atau powdery mildew.
Jamur Leveillula taurica menyebabkan penyakit embun tepung pada cabe dengan menyerang daun, batang muda, dan bunga. Jamur ini menutupi permukaan daun dengan lapisan putih seperti tepung dan cepat berkembang jika petani tidak segera mengendalikannya. Serangannya menurunkan kualitas serta kuantitas buah, membuat tanaman stres, dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit lain. Karena itu, petani perlu memahami gejala, penyebab, dan cara pengendaliannya agar produksi tetap terjaga.
Mengenal Gejala Embun Tepung

Pengendalian embun tepung akan jauh lebih efektif ketika petani mampu mengenali gejala awalnya. Beberapa tanda umum yang biasanya terlihat antara lain:
- Munculnya lapisan putih seperti tepung
Gejala ini biasanya muncul pada daun muda di bagian atas tanaman. Seiring waktu, lapisan putih semakin tebal dan menyebar ke daun lain. - Daun menguning, mengering, dan rontok
Bila serangan cukup parah, daun tampak keriput, layu, dan akhirnya jatuh. Kondisi ini mengurangi kemampuan tanaman melakukan fotosintesis. - Pertumbuhan tanaman terhambat
Serangan berat membuat tanaman mengeluarkan tunas baru lebih lambat dan menghasilkan buah lebih sediki - Penyebaran spora ke tanaman lain
Spora jamur dapat terbawa angin, air hujan, maupun alat kerja. Penyebarannya sangat cepat, terutama saat cuaca lembap dan sirkulasi udara buruk.
Berbeda dari banyak jamur lain, Leveillula taurica tidak selalu membutuhkan kelembapan yang sangat tinggi untuk tumbuh. Namun, kondisi lembap, teduh, dan daun yang jarang terkena sinar matahari akan mempercepat perkembangan penyakit. Karena itulah, penanganan embun tepung harus dilakukan secara tepat dan konsisten.
Strategi Pengendalian yang Efektif
Cara paling efektif untuk mengatasi embun tepung adalah menggunakan kombinasi antara fungisida sistemik dan fungisida kontak. Kombinasi ini bekerja dua arah: sistemik membunuh jamur yang sudah masuk ke jaringan tanaman, sementara kontak menghentikan perkembangan spora di permukaan daun.
1. Fungisida Sistemik Paling Ampuh
Fungisida sistemik menyerap ke dalam jaringan daun dan bekerja dari dalam. Cara kerja ini sangat efektif untuk menghentikan jamur yang sudah menembus lapisan daun. Beberapa bahan aktif yang terbukti ampuh melawan Leveillula taurica adalah:
- Hexaconazole
Sering menjadi pilihan utama karena cepat menghambat pertumbuhan embun tepung.
Contoh merek: Anvil 50 SC, Hexadoz, Heksa 50 SC. - Difenokonazol
Efektif untuk embun tepung maupun bercak daun.
Contoh merek: Score 250 EC, Difenzoz, Explore 250 EC. - Tebuconazole
Termasuk golongan triazol yang bekerja optimal pada infeksi awal.
Contoh merek: Folicur, Touchdown, Tebu 430. - Penconazole
Banyak digunakan karena spesialis untuk embun tepung.
Contoh merek: Topas 100 EC. - Azoxystrobin (strobilurin)
Sangat efektif jika dipadukan dengan triazol untuk mempercepat penyembuhan.
Contoh merek: Amistar 250 SC, Amistar Top.
Penggunaan fungisida sistemik sangat dianjurkan ketika gejala baru muncul atau sebagai pencegahan sebelum musim hujan.
2. Fungisida Kontak Pendamping

Saat serangan sudah meluas, fungisida kontak berperan penting menghentikan penyebaran spora pada permukaan daun. Fungisida ini bekerja secara langsung dan tidak diserap tanaman.
Pilihan fungisida kontak yang paling umum adalah:
- Sulfur atau belerang
Ampuh untuk menghambat perkembangan spora.
Contoh merek: Kumulus, Tiovit Jet.
Namun, hindari penyemprotan pada siang hari karena bisa menimbulkan efek terbakar pada daun. - Mankozeb
Petani sering memakai Mankozeb karena efektif melindungi daun sehat dan menekan penyebaran jamur. Contoh mereknya antara lain Dithane M-45 dan Vondozeb.
3. Kombinasi Paling Efektif
Petani di lapangan menilai beberapa kombinasi berikut paling ampuh
- Difenokonazol (Score) + Mankozeb (Dithane M-45)
Cocok untuk tanaman yang terserang embun tepung sekaligus bercak daun. - Hexaconazole + Sulfur
Kombinasi ini efektif untuk menghentikan perkembangan jamur dengan cepat dan melindungi daun yang sehat.
Prinsipnya, petani cukup memilih satu fungisida sistemik dan satu fungisida kontak. Jangan mencampur terlalu banyak bahan sekaligus supaya tanaman tidak mengalami stres kimia.
Dosis yang Disarankan
Petani dapat menggunakan dosis aman berikut untuk setiap tangki semprot berkapasitas 16–20 liter:
- Hexaconazole: 5 ml
- Difenokonazol: 5–7 ml
- Tebuconazole: 4–6 ml
- Sulfur: 20–30 g
- Mankozeb (Dithane M-45): 15–20 g
Tetap ikuti petunjuk pada kemasan dan hindari penggunaan dosis berlebihan agar tanaman tidak rusak dan residu tetap rendah.
Waktu dan Frekuensi Penyemprotan
Frekuensi penyemprotan juga sangat menentukan keberhasilan pengendalian. Langkah yang umum dilakukan adalah:
- Serangan ringan: semprot setiap 5–7 hari sekali.
- Serangan berat: semprot setiap 3–4 hari sekali sebanyak dua kali, lalu kembali ke jadwal normal.
Beberapa tips tambahan yang perlu diperhatikan:
- Lakukan penyemprotan pada sore hari agar daun tidak mudah terbakar.
- Arahkan semprotan ke bagian bawah daun, karena spora jamur sering berkumpul di sana.
- Jangan mencampur fungisida triazol dengan bahan tembaga karena dapat memicu daun gosong.
- Kurangi pemupukan nitrogen seperti urea agar tanaman tidak memproduksi daun muda berlebihan yang rentan terserang.
Langkah Pencegahan Jangka Panjang

Selain penanganan langsung menggunakan fungisida, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk mengurangi risiko embun tepung. Beberapa strategi pencegahan yang bisa diterapkan adalah:
- Atur jarak tanam agar sirkulasi udara lancar.
Tanaman yang terlalu rapat membuat daun lembap dan mempercepat penyebaran spora. - Pangkas daun tua atau daun yang terserang.
Pemangkasan rutin membantu mengurangi sumber infeksi dan memperbaiki sirkulasi udara. - Lakukan pemantauan rutin, terutama pada musim hujan.
Cek tanaman setiap pagi atau sore untuk memastikan tidak ada gejala awal. - Gunakan varietas yang lebih tahan penyakit, jika tersedia.
Varietas toleran dapat mengurangi risiko kerusakan parah. - Jaga kebersihan lahan.
Buang daun rontok dan sisa tanaman terinfeksi agar spora tidak bertahan di sekitar tanaman.
Tindakan pencegahan yang konsisten menekan risiko embun tepung secara signifikan.
Embun tepung pada cabe adalah penyakit serius yang dapat merusak tanaman dan menurunkan hasil panen. etani dapat mengendalikan penyakit ini dengan menerapkan strategi yang tepat. Mengombinasikan fungisida sistemik dan kontak menjadi cara paling efektif, terutama ketika petani menggunakan dosis yang sesuai dan melakukan penyemprotan secara teratur. Selain itu, tindakan pencegahan seperti menjaga jarak tanam, memangkas daun tua, serta membersihkan lahan akan membantu menekan perkembangan jamur.
Tanaman cabe yang sehat bukan hanya hasil dari penggunaan fungisida, tetapi juga buah dari perhatian dan ketelitian petani dalam merawat tanaman setiap hari. Dengan pengelolaan yang baik, embun tepung bukan lagi masalah besar, dan hasil panen tetap melimpah serta berkualitas tinggi. (rull*)









