Bojonegoro, alamorganik.com–Alhamdulillahirobbilalamin, musim panen membawa kebahagiaan bagi masyarakat yang kini menikmati hasil kerja keras mereka di sawah. Padi tumbuh subur tanpa bahan kimia berlebihan, mencerminkan kesadaran petani terhadap pentingnya menjaga kualitas pangan untuk kesehatan tubuh dan ketenangan batin.
Mujianto, petani asal Bojonegoro, Jawa Timur, mengatakan bahwa petani di berbagai daerah kini memilih menanam dan mengonsumsi padi sehat dari lahan mereka sendiri. Mereka menolak penggunaan insektisida dan fungisida, hanya menambahkan sekitar 50 persen pupuk kimia untuk menjaga keseimbangan tanah. Menurutnya, cara ini menghasilkan padi yang lebih alami dan aman dikonsumsi.
“Makanan yang kita makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Kalau tubuh bebas dari racun pestisida, kita akan merasa segar dan bugar,” ujar Mujianto. Ia menegaskan bahwa tubuh yang sehat membuka jalan untuk beribadah dengan maksimal.
Mujianto membagi manusia dalam tiga golongan. Pertama, orang yang sehat namun lalai menjalankan perintah Allah. Kedua, orang yang sering diuji dengan sakit tetapi tetap berusaha beribadah. Ketiga, golongan terbaik, yaitu mereka yang sehat jasmani dan rohani serta istiqamah dalam menaati Allah dengan sepenuh hati.
Ia menilai golongan ketiga sebagai pribadi ideal karena menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan organik dan hasil bumi bebas racun kimia. Tubuh yang sehat membuat mereka bisa beribadah khusyuk dan menjalani kehidupan dengan semangat penuh.
“Kalau tubuh sehat karena makanan halal dan thayyib, hati juga tenang. Dari situ lahir semangat untuk taat kepada Allah,” tambahnya. Ia berharap masyarakat semakin memahami bahwa menjaga kesehatan lewat pola makan alami termasuk bentuk ibadah.
Kini, para petani menanam padi bukan hanya untuk mencari hasil, tetapi juga untuk keberkahan hidup. Padi sehat menjadi simbol perjuangan mereka menuju kehidupan yang lebih baik — sehat, bugar, dan penuh rasa syukur kepada Sang Pencipta. (al)