Alamorganik.com—Senduduk atau senggani merupakan tanaman liar banyak dijumpai di semak. Dikenal juga dengan sebutan harendong. Tanaman perdu tegak bercabang banyak dan dapat tumbuh di lingkungan semak-semak yang mendapat cukup sinar matahari.
Daunnya tunggal, bertangkai letaknya berhadapan bersilang dan berbentuk bulat telur dan ujungnya lancip, permukaannya berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar serta memiliki tiga tulang daun yang melengkung. Bunganya keluar di ujung cabang berwarna ungu kemerahan.
Kegunaan Senduduk:
Anti Radang: Ekstrak senggani atau senduduk dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh, baik internal maupun eksternal. Sifat antiinflamasi ini berguna dalam mengobati kondisi seperti arthritis dan radang kulit.
Anti Mikroba: Kandungan tanin dan saponin dalam senggani memberikan aktivitas antimikroba yang dapat melawan bakteri, jamur, dan virus. Ini bermanfaat dalam mengobati infeksi kulit, dan infeksi internal.
Anti Oksidan: Flavonoid seperti quercetin dan kaempferol bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif oleh radikal bebas, yang dapat mencegah berbagai penyakit degeneratif.
Penyembuhan Luka: Sifat astringen dari tanin membantu dalam mempercepat penyembuhan luka dengan mengurangi perdarahan dan meningkatkan regenerasi jaringan.
Anti Kanker: Beberapa komponen seperti lupeol dan betulinic acid memiliki potensi antikanker dengan menginduksi apoptosis (kematian sel) pada sel-sel kanker dan menghambat proliferasi mereka.
Kesehatan Pencernaan: Antrakuinon dalam senggani atau senduduk memberikan efek pencahar yang membantu mengatasi sembelit dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Saran Penggunaan:
Sebagai Masakan: Gunakan daun senduduk sebagai bumbu untuk berbagai jenis lauk, seperti ikan panggang, ayam goreng, atau daging tumis. Tambahkan daun senggani atau senduduk pada tahap akhir memasak untuk mempertahankan kesegarannya.
Sebagai Minuman: Rebusan mengatasi diare. Rebus 10 lembar daun senduduk segar dalam 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Saring air rebusan dan biarkan dingin. Minum air rebusan ini untuk membantu mengatasi diare. Minum ½ gelas setelah sarapan pagi, ½ gelas sebelum makan siang, dan ½ gelas sebelum tidur. Minum selama 2-3 hari atau hingga gejala diare membaik.
Penggunaan Topikal: Obat luka. Tumbuk daun segar dan tempelkan pada luka atau area yang meradang untuk mempercepat penyembuhan. (Wan*)