Alamorganik.com-Seledri adalah salah satu tanaman yang mudah ditemui di dapur masyarakat Indonesia. Aromanya yang khas dan manfaatnya yang berlimpah membuat seledri selalu dibutuhkan, baik untuk menambah cita rasa masakan, membuat jus, maupun sebagai tanaman herbal. Kabar baiknya, seledri tergolong mudah dibudidayakan, bahkan di tempat yang sempit sekalipun. Dengan pot, media tanam yang tepat, dan perawatan rutin, seledri bisa tumbuh rimbun, hijau, dan produktif.
Meski terlihat sederhana, ada beberapa langkah penting yang perlu Anda pahami untuk mendapatkan hasil maksimal.
Memilih Bibit Seledri yang Berkualitas
Kualitas bibit sangat menentukan hasil akhir tanaman. Pemilihan bibit sering diabaikan, padahal ini adalah langkah pertama yang krusial.
a. Bibit dari Biji
Jika menanam dari biji, pilihlah biji yang:
- Masih baru atau belum kadaluarsa
- Tidak lembap
- Disimpan dalam wadah tertutup
Biji seledri dikenal lambat tumbuh, jadi kesabaran Anda sangat penting. Pastikan menyemai biji dengan benar agar proses perkecambahan lancar.
b. Bibit dari Anakan atau Sisa Akar
Metode ini lebih cepat dan praktis, cocok untuk pemula:
- Ambil sisa akar seledri dari pasar
- Potong batang sekitar 3–4 cm dari pangkal
- Rendam di air hingga tunas baru muncul
Dengan cara ini, Anda bisa menunggu lebih cepat melihat pertumbuhan seledri yang segar.

2. Menyiapkan Media Tanam yang Tepat
Seledri menyukai media yang gembur dan lembap, tetapi tidak tergenang air. Akar yang terlalu basah dapat cepat membusuk.
Rekomendasi campuran media tanam:
- 1 bagian tanah
- 1 bagian kompos atau pupuk kandang
- 1 bagian sekam bakar
Campuran ini membuat media tanah poros dan kaya nutrisi. Menambahkan sedikit kapur dolomit membantu menetralkan keasaman tanah, karena seledri lebih nyaman di pH netral. Jangan lupa, pastikan pot memiliki lubang drainase untuk mencegah akar busuk dan penyakit jamur.
3. Menentukan Ukuran Pot yang Ideal
Akar seledri membutuhkan ruang untuk berkembang. Pot yang terlalu kecil dapat membatasi pertumbuhan tanaman.
- Gunakan pot dengan diameter minimal 20–25 cm
- Semakin besar pot, semakin subur tanaman dan semakin banyak rumpun yang bisa dihasilkan
- Jika menanam lebih dari satu bibit, beri jarak 5–7 cm antar tanaman
Dengan ukuran pot yang tepat, seledri dapat tumbuh rimbun dan sehat.
4. Menempatkan Seledri di Lokasi yang Tepat
Seledri membutuhkan cahaya matahari yang cukup, namun tidak terlalu terik. Idealnya tanaman menerima 4–6 jam sinar matahari per hari.
Tempatkan pot:
- Di teras yang mendapat sinar pagi
- Di balkon
- Di samping rumah dengan cahaya lembut
Hindari tempat yang terlalu panas di siang hari agar daun tidak cepat layu.
5. Menjaga Penyiraman yang Konsisten
Seledri menyukai kondisi lembap, tetapi tidak tahan tanah yang terlalu basah. Aturan aman penyiraman:
- Musim kemarau: siram 1–2 kali sehari
- Musim hujan: siram 2 hari sekali
- Gunakan sprayer untuk menjaga kelembapan merata
Tips praktis: sentuh permukaan tanah. Jika terasa kering, artinya tanaman butuh air. Hindari menyiram terlalu banyak di daun untuk mengurangi risiko jamur.
6. Memberikan Pupuk secara Teratur

Nutrisi yang stabil membantu daun seledri tumbuh lebat. Pupuk bisa mulai diberikan saat tanaman berumur 2 minggu.
a. Pupuk Organik
- Pupuk kandang
- Kompos
- MOL (Mikro Organisme Lokal)
- Air cucian beras
b. Pupuk Cair Organik
- Fermentasi sayuran
- POC buah
- Air lindi kompos
Gunakan setiap 7–10 hari sekali.
c. Pupuk Kimia (Opsional)
- NPK 16-16-16 dosis rendah (¼ sendok teh per liter air)
- Aplikasikan setiap 2–3 minggu
Pupuk terlalu pekat dapat “membakar” daun seledri. Gunakan dengan hati-hati.
7. Melakukan Pemangkasan Rutin
Pemangkasan membantu seledri tumbuh rimbun. Daun tua atau rusak dapat menghambat pertumbuhan daun muda.
Cara memangkas:
- Potong daun paling luar
- Sisakan daun muda di bagian tengah
- Jangan mencabut seluruh rumpun agar tanaman terus berproduksi
Pemangkasan teratur merangsang tunas baru dan membuat tanaman lebih lebat.
8. Mengendalikan Hama secara Alami
Seledri jarang terserang hama serius, tetapi kutu daun, ulat kecil, dan belalang kadang muncul.
Cara alami mengatasi hama:
- Semprot larutan bawang putih + sabun cair
- Gunakan air tembakau
- Semprot larutan daun pepaya
Hindari pestisida kimia, terutama jika daun akan dikonsumsi.
9. Menjaga Kelembapan Udara
Lingkungan kering membuat daun seledri mudah lemas dan kusam. Tips menjaga kelembapan:
- Letakkan pot di area teduh tapi terang
- Gunakan mulsa organik seperti sekam atau rumput kering
- Letakkan wadah berisi air di sekitar pot untuk area yang sangat kering
Mulsa juga mengurangi penguapan tanah dan menjaga kelembapan.
10. Melakukan Penyulaman Jika Ada Tanaman Mati
Tidak semua bibit tumbuh seragam. Jika ada yang mati atau lambat tumbuh, segera lakukan penyulaman agar pot tetap rimbun.
11. Rahasia Tambahan Agar Seledri Super Rimbun
- Menanam 3–5 bibit dalam satu pot untuk tampilan rumpun yang lebih padat
- Memberikan POC secara teratur untuk mempercepat pertumbuhan daun
- Hindari sinar matahari siang yang terlalu terik agar daun tidak menguning
Langkah-langkah ini membuat seledri tumbuh seperti tanaman hias yang padat dan segar.
12. Waktu Panen Seledri di Pot

Seledri biasanya bisa dipanen pertama kali pada usia 45–60 hari. Panen dilakukan bertahap dengan mengambil daun terluar.
Jika dirawat baik, seledri dapat dipanen hingga 6 bulan atau lebih, memberi pasokan daun segar untuk dapur Anda.
Merawat seledri di pot tidak sulit, tetapi membutuhkan perhatian pada beberapa detail penting: media tanam, penyiraman, pupuk, pencahayaan, dan pemangkasan. Dengan perawatan yang tepat, seledri akan tumbuh rimbun, hijau, dan selalu siap dipetik untuk kebutuhan dapur.
Kelebihan menanam seledri di pot adalah kontrol lebih mudah terhadap pertumbuhan tanaman, kebersihan yang terjaga, dan kepuasan melihat tanaman subur di halaman atau teras rumah. (rull*)









