Sungai Penuh, alamorganik.com—Bertani mengasyikan. Selain tubuh dibuat sehat, pikiran tenang. Apalagi bertani pola organik tanpa modal dengan cara memanfaatkan limbah tanaman itu sendiri.
Seperti, sayuran untuk menyuburkan sayuran. Gunakan limbah sayuran, seperti bayam yang tidak layak jual atau konsumsi diolah menjadi pupuk untuk menyuburkan bayam itu sendiri. Bawang untuk bawang.
Diliris dari Buku Jadam Pertanian Organik Korea Jalan Menuju Pertanian Berbiaya Sangat Rendah. (Hankyu Cho Pendiri Korean Natural Farming (KNF), memulai pertanian organik sejak 1967. Semua tiga generasi mengerjakan pertanian organik.
Menurutnya, pupuk dasar terbaik adalah rumput yang tumbuh di tanah. Rerumputan dapat memberikan bahan organik murni yang melimpah ke tanah. Dan bukan pupuk pabrikan.
“Pupuk terbaik untuk tomat ya tomat itu sendiri. Pupuk terbaik untuk sayur ya sayur itu sendiri ditambah dengan seresah daun,” tulisnya.
Sisa dari hasil panen dapat diubah jadi pupuk cair luar biasa dari tanaman tersebut. Seperti bayam, kubis.
Caranya: Isi drum dengan sisa bayam, lalu isi dengan air dan segenggam tanah seresah daun. Tutup, lalu diaduk sekali sehari selama 10 hari.
Cara Aplikasi: Larutkan 20 liter ke dalam air 300 liter. Bisa sistem kocor ke tanah dan spray ke daun. Waktu aplikasi untuk masa pertumbuhan. Efek yang diharpkan untuk membuat tanaman tumbuh seimbang. (***)