Alamorganik.com-Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini sering muncul secara perlahan, tanpa gejala jelas pada tahap awal. Banyak orang mengira faktor genetik menjadi satu-satunya penyebab kanker, padahal gaya hidup terutama pola makan sangat berperan dalam meningkatkan maupun menurunkan risiko kanker.
Tanpa disadari, makanan yang sering kita konsumsi sehari-hari bisa mengandung senyawa berbahaya yang memicu pertumbuhan sel kanker. Salah satu senyawa yang kini banyak mendapat perhatian para ahli kesehatan adalah akrilamida. Zat ini terbentuk selama proses memasak tertentu dan berpotensi menimbulkan dampak serius jika masuk ke tubuh dalam jangka panjang.
Apa Itu Akrilamida dan Mengapa Berbahaya?

Sebelum membahas jenis makanannya, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu akrilamida. Akrilamida merupakan senyawa kimia yang terbentuk secara alami ketika makanan tinggi karbohidrat dipanaskan pada suhu di atas 120 derajat Celsius. Proses ini biasanya terjadi saat makanan digoreng, dipanggang, atau dibakar.
Akrilamida terbentuk melalui reaksi Maillard, yaitu reaksi antara gula dan asam amino bernama asparagin. Reaksi inilah yang memberi warna kecokelatan dan rasa gurih pada makanan. Meski tampilan dan rasanya menggoda, proses ini juga menghasilkan zat berpotensi karsinogenik.
Paparan akrilamida dalam jangka panjang dapat:
- Merusak DNA sel
- Mengganggu sistem saraf
- Memicu peradangan kronis
- Meningkatkan risiko kanker, terutama kanker usus, pankreas, ovarium, dan payudara
Karena tubuh tidak mampu menetralkan akrilamida sepenuhnya, paparan kecil namun terus-menerus dapat menumpuk dan menimbulkan efek jangka panjang. Inilah alasan mengapa kita perlu lebih sadar terhadap makanan yang dikonsumsi setiap hari.
1. Kentang Goreng dan Olahan Kentang yang Digoreng
Kentang goreng merupakan salah satu makanan paling populer di dunia. Rasanya gurih, teksturnya renyah, dan mudah ditemukan di mana saja. Namun di balik kelezatannya, kentang goreng menjadi salah satu sumber akrilamida tertinggi.
Kentang secara alami mengandung karbohidrat dan asparagin dalam jumlah besar. Saat kentang digoreng pada suhu tinggi, akrilamida terbentuk dengan sangat mudah. Semakin cokelat dan garing hasil gorengan, semakin tinggi pula kandungan akrilamida di dalamnya.
Tidak hanya kentang goreng, produk olahan kentang lain juga memiliki risiko serupa, seperti:
- Keripik kentang
- Hash brown
- Kentang panggang terlalu matang
- Kentang beku siap goreng
Konsumsi olahan kentang goreng secara rutin dapat meningkatkan stres oksidatif dalam tubuh. Kondisi ini membuat sel lebih mudah rusak dan mempercepat pertumbuhan sel abnormal.
Tips sehat:
Ganti kentang goreng dengan kentang rebus, kukus, atau ditumis ringan. Metode memasak ini jauh lebih aman dan tetap mempertahankan nutrisi kentang.
2. Keripik dan Snack Kemasan Renyah
Snack kemasan seperti keripik, stik kentang, biskuit asin, dan camilan renyah lainnya sering menjadi teman saat bersantai. Sayangnya, proses produksi snack ini hampir selalu melibatkan penggorengan suhu tinggi dalam waktu lama, yang memicu pembentukan akrilamida dalam jumlah signifikan.
Selain akrilamida, snack kemasan juga biasanya mengandung:
- Lemak trans
- Garam berlebihan
- Perisa buatan
- Pengawet sintetis
Kombinasi zat-zat ini dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan melemahkan sistem imun. Ketika sistem imun menurun, tubuh kehilangan kemampuan optimal untuk mendeteksi dan menghancurkan sel abnormal sebelum berkembang menjadi kanker.
Kebiasaan ngemil snack kemasan setiap hari, meski dalam jumlah kecil, dapat memberikan dampak kumulatif yang berbahaya.
Tips sehat:
Pilih camilan alami seperti buah segar, kacang panggang tanpa minyak berlebih, ubi kukus, atau singkong rebus. Selain lebih aman, camilan ini juga kaya serat dan nutrisi.
3. Roti Panggang dan Produk Bakery yang Terlalu Matang

Roti sering dianggap sebagai makanan sehat dan praktis. Namun, cara pengolahan roti sangat menentukan dampaknya bagi kesehatan. Roti yang dipanggang hingga terlalu cokelat atau bahkan gosong berpotensi mengandung akrilamida.
Produk bakery yang perlu diwaspadai antara lain:
- Roti tawar panggang
- Biskuit manis
- Kue kering
- Cracker
Semakin gelap warna hasil panggangan, semakin tinggi kemungkinan kandungan akrilamida. Jika seseorang mengonsumsi makanan ini setiap hari tanpa kontrol, makanan tersebut dapat meningkatkan risiko kerusakan sel usus dan mempercepat proses penuaan sel.
Selain itu, produk bakery komersial sering mengandung gula dan lemak tambahan yang memperparah peradangan dalam tubuh.
Tips sehat:
Pilih roti dengan warna lebih terang dan hindari memanggang roti hingga gosong. Gunakan metode pemanasan ringan dan imbangi dengan asupan serat dari sayur dan buah.
4. Kopi dengan Tingkat Sangrai Terlalu Gelap
Kopi menjadi minuman favorit banyak orang untuk meningkatkan fokus dan energi. Namun, proses penyangraian biji kopi pada suhu tinggi juga dapat menghasilkan akrilamida, terutama pada kopi dengan tingkat sangrai sangat gelap.
Meski kopi mengandung akrilamida lebih rendah dibandingkan kentang goreng, seseorang tetap perlu mewaspadai konsumsi kopi berlebihan dalam jangka panjang, terutama jika ia juga merokok, kurang tidur, dan menerapkan pola makan yang tidak sehat.
Kopi instan juga sering mengandung tambahan gula, krimer, dan perisa buatan yang dapat meningkatkan peradangan dan memperburuk kesehatan metabolik.
Tips sehat:
Batasi konsumsi kopi hingga 1–2 cangkir per hari. Pilih kopi dengan tingkat sangrai sedang dan kurangi tambahan gula atau krimer.
5. Makanan Cepat Saji dan Gorengan dengan Minyak Berulang
Penjual makanan cepat saji seperti ayam goreng, nugget, kentang goreng, donat, dan gorengan kaki lima sering menggunakan minyak goreng secara berulang kali saat mengolah makanan tersebut. Minyak yang dipanaskan berulang tidak hanya meningkatkan kadar akrilamida, tetapi juga menghasilkan senyawa beracun lain seperti aldehid dan radikal bebas.
Radikal bebas ini dapat:
- Merusak sel sehat
- Memicu mutasi gen
- Mempercepat pertumbuhan sel kanker
Kebiasaan mengonsumsi gorengan setiap hari membuat tubuh terus berada dalam kondisi peradangan ringan yang berbahaya dalam jangka panjang.
Tips sehat:
Kurangi konsumsi gorengan dan pilih metode memasak seperti kukus, rebus, atau tumis dengan sedikit minyak segar.
Mengapa Pola Makan Sangat Berpengaruh terhadap Risiko Kanker?
Apa yang Anda makan setiap hari menjadi bahan bakar bagi tubuh. Makanan sehat membantu sel memperbaiki diri dan melawan radikal bebas, sementara makanan tidak sehat justru mempercepat kerusakan sel.
Paparan akrilamida dan zat karsinogen lain dalam jangka panjang dapat mengganggu mekanisme regenerasi sel dan membuka jalan bagi pertumbuhan sel kanker. Pola makan tinggi sayur, buah, serat, dan antioksidan terbukti membantu menurunkan risiko kanker dan penyakit kronis lainnya.
Langkah Sederhana Mengurangi Paparan Akrilamida

Anda tidak perlu menghindari semua makanan favorit sepenuhnya. Yang terpenting adalah mengatur cara memasak dan frekuensi konsumsi. Beberapa langkah sederhana yang bisa Anda terapkan:
- Hindari makanan gosong atau terlalu cokelat
- Gunakan metode memasak suhu rendah
- Perbanyak konsumsi makanan segar
- Batasi makanan olahan dan cepat saji
- Minum air putih cukup untuk mendukung detoksifikasi alami tubuh
Kesadaran terhadap makanan pemicu tumbuhnya sel kanker merupakan langkah awal menuju hidup yang lebih sehat. Kentang goreng, snack kemasan, roti panggang berlebihan, kopi sangrai gelap, dan makanan cepat saji termasuk contoh makanan yang berpotensi mengandung akrilamida.
Dengan mengatur pola makan dan memilih cara pengolahan yang lebih sehat, Anda dapat mengurangi paparan zat berbahaya dan menjaga tubuh tetap kuat. Ingatlah, kesehatan bukan hanya soal pengobatan, tetapi juga tentang keputusan kecil yang Anda ambil setiap hari di meja makan.
Mulailah dari sekarang, karena tubuh Anda layak mendapatkan yang terbaik. (CNBC/rull*)









