64 Peserta dari Berbagai Profesi Ikuti Pelatihan Biosaka di Pati

- Penulis

Minggu, 7 September 2025 - 21:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PATI, alamorganik.com – Sebanyak 64 orang dari berbagai latar belakang profesi mengikuti pelatihan pembuatan Biosaka di Dusun Gempolsari, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Minggu (7/9/2025).

Kegiatan ini digelar oleh Relawan SAKA dari Komunitas Gage Go Organik Pati, bekerja sama dengan P4S Sekar Tanjung, Tanjunganom.

Pelatihan bertujuan memperkenalkan Biosaka sebagai bagian dari sistem pertanian organik, sekaligus mengajak masyarakat untuk kembali pada pola bercocok tanam ramah lingkungan.

Menariknya, peserta pelatihan bukan hanya petani. Ada juga peternak, perguruan tinggi, bahkan perwakilan dari Mabes TNI yang ikut serta.

Baca Juga :  Panen Sayur Eco Enzyme di Bikomi Utara

Hal ini menunjukkan bahwa ketertarikan terhadap Biosaka semakin meluas lintas profesi, sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Menurut penyelenggara, minat terhadap Biosaka di Pati terus meningkat. Banyak petani dan masyarakat umum mulai menyadari bahwa pertanian organik mampu menjaga bumi sekaligus memberi manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.

Dari total 64 peserta, sebanyak 26 orang mengikuti secara daring, sementara 38 orang hadir langsung di lokasi. Para narasumber yang hadir antara lain:

Baca Juga :  Parfum Urine Pas Pengganti Pestisida Kimia: Hama Penghisap Kabur--Termasuk Tikus, Begini Cara Buatnya…

Eny Prasetyowati, Ketua Komunitas 3G O dan pengurus P4S Sekar Tanjung

Widya, petani padi sekaligus relawan SAKA Pati

Edy Suwigyo, relawan SAKA Pati, petani padi dan melon

Suparjo, petani padi sekaligus tuan rumah pelatihan di Gempolsari yang memiliki demplot teknologi SAKA di bidang perikanan, ternak, hidroponik, sayuran, palawija, dan buah-buahan

“Kami berharap para peserta dapat menularkan ilmu yang diperoleh kepada lingkungan sekitarnya, sehingga Biosaka bisa dikenal dan diterapkan lebih luas di Indonesia,” ujar Eny Prasetyowati.(al)

Berita Terkait

Petani Rantau Rasau Buktikan Manfaat N Level 1, Alternatif Pembenah Tanah yang Ramah Lingkungan
Petani Pati Tunjukkan Cara Mudah Membuat Pupuk dari Rumput untuk Budidaya Semangka dan Cabai
Petani di Bandung Barat Buktikan Manfaat Biosaka dan POC untuk Padi
Investigasi: Jejak Gelap Pupuk Kimia dan Gerakan Biosaka yang Menghidupkan Pertanian Organik
Indonesia, Pengguna Pestisida Terbesar ke-3 Dunia, Biosaka Tawarkan Jalan Keluar
Biosaka Gratis Tapi Ditakuti
Beras Organik Biosaka Migunani Suplai MBG
Parfum Urine Pas Pengganti Pestisida Kimia: Hama Penghisap Kabur–Termasuk Tikus, Begini Cara Buatnya…
Berita ini 58 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 15:12 WIB

Petani Rantau Rasau Buktikan Manfaat N Level 1, Alternatif Pembenah Tanah yang Ramah Lingkungan

Selasa, 9 September 2025 - 09:44 WIB

Petani Pati Tunjukkan Cara Mudah Membuat Pupuk dari Rumput untuk Budidaya Semangka dan Cabai

Senin, 8 September 2025 - 21:12 WIB

Petani di Bandung Barat Buktikan Manfaat Biosaka dan POC untuk Padi

Senin, 8 September 2025 - 15:10 WIB

Investigasi: Jejak Gelap Pupuk Kimia dan Gerakan Biosaka yang Menghidupkan Pertanian Organik

Sabtu, 6 September 2025 - 10:55 WIB

Indonesia, Pengguna Pestisida Terbesar ke-3 Dunia, Biosaka Tawarkan Jalan Keluar

Berita Terbaru

Pohon PIsang diserang penyakit.

Penyakit Tanaman

Petani Resah, Penyakit Pisang Merebak dan Ancam Panen

Rabu, 10 Sep 2025 - 20:09 WIB