Petani Blitar Panen Cabai 104 Kg, Andalkan Biosaka dan Nlevel1 Tanpa Pestisida

- Penulis

Sabtu, 20 September 2025 - 06:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lahan cabai milik Sutino di Blitar.

Lahan cabai milik Sutino di Blitar.

Blitar, alamorganik.com – Sutino, seorang petani asal Blitar, sukses membuktikan bahwa bertani cabai bisa untung besar tanpa mengandalkan pestisida maupun pupuk kimia. Dengan metode alami berbasis Biosaka, Nlevel1 dan rendaman rumput ia sudah mencapai panen ke-13 pada Jumat (19/9/2025).

Sutino sama sekali tidak menggunakan pestisida kimia. Untuk mencukupi unsur hara, ia membuat sendiri pupuk organik cair (POC) dari rendaman rumput. Sementara untuk mengatasi serangan hama, ia memanfaatkan “parfum urine” yang diracik secara sederhana namun efektif.

Sutino juga memiliki pola tanam unik. Setiap delapan batang cabai rawit, ia menyelipkan satu batang kacang panjang. Hasil dari kacang panjang inilah yang ia gunakan untuk membiayai proses panen cabai, sehingga ongkos panen bisa tertutupi.

Baca Juga :  Investigasi: Jejak Gelap Pupuk Kimia dan Gerakan Biosaka yang Menghidupkan Pertanian Organik

“Pakai Biosaka dan Nlevel1 jauh lebih irit biaya. Untuk atasi hama, saya cukup pakai parfum urine. Untung sekali tanam cabai ala Biosaka,” ungkap Sutino.

Pada panen ke-13 kemarin, Sutino berhasil memetik 104 kilogram cabai rawit. Dengan harga jual Rp30.000 per kilogram, ia mengantongi pemasukan sebesar Rp3.120.000. Menurutnya, metode ini bukan hanya membuat hasil pertanian lebih sehat, tetapi juga menekan biaya produksi.

Baca Juga :  Petani di Bandung Barat Buktikan Manfaat Biosaka dan POC untuk Padi

Model pertanian organik Sutino diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi petani lain di Blitar maupun daerah lain, terutama di tengah mahalnya pupuk kimia dan pestisida saat ini.

Apalagi saat ini harga cabai disejumlah daerah merangkak naik. Di Sungai Penuh, Jambi harga cabai tembus Rp80.000,-/kg. (Baca albrita.com) dengan judul Harga Cabai Naik di Sejumlah Daerah, Di Sungai Penuh Tembus Rp80.000,-. (al)

Berita Terkait

Desa Kiuola Latih Petani Olah Pupuk Alami Eco Enzyme dan BIOSAKA untuk Pertanian Berkelanjutan
Petani Biboki Selatan Ikuti Pelatihan Eco Enzyme dan BIOSAKA
Krisis Regenerasi Petani, 3GO Nasional Dorong Pemberdayaan dan Teknologi Saka
Pelatihan Biosaka Sesi ke-10 Segera Digelar di Pati, Siap Hadirkan Inovasi Pertanian Organik
Panen Semangka Biosaka dan Cabe Rawit Usia Lebih Satu Tahun
Jambore Nasional Pertama Jamaah Tani Muhammadiyah Digelar di Kebumen, Wamentan Apresiasi Inovasi Petani, Terima Nlevel1
Pengakuan Tulus Seorang Petani Cabe Blitar: Terimakasih Pak Ansar Ilmu Biosakanya
Petani Bojonegoro Akui Padi Lebih Tahan Hama dan Penyakit dengan Biosaka

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:33 WIB

Petani Biboki Selatan Ikuti Pelatihan Eco Enzyme dan BIOSAKA

Kamis, 2 Oktober 2025 - 20:02 WIB

Krisis Regenerasi Petani, 3GO Nasional Dorong Pemberdayaan dan Teknologi Saka

Rabu, 1 Oktober 2025 - 10:38 WIB

Pelatihan Biosaka Sesi ke-10 Segera Digelar di Pati, Siap Hadirkan Inovasi Pertanian Organik

Minggu, 21 September 2025 - 15:12 WIB

Panen Semangka Biosaka dan Cabe Rawit Usia Lebih Satu Tahun

Sabtu, 20 September 2025 - 13:18 WIB

Jambore Nasional Pertama Jamaah Tani Muhammadiyah Digelar di Kebumen, Wamentan Apresiasi Inovasi Petani, Terima Nlevel1

Berita Terbaru

Tanaman Senduduk Tanaman Liar Baik untuk Kesehatan

Kesehatan

Senduduk Tanaman Liar Banyak Manfaat untuk Kesehatan

Minggu, 12 Okt 2025 - 11:07 WIB

Jamu

Anda Wajib Tahu Manfaat Lengkuas Merah untuk Kesehatan

Sabtu, 11 Okt 2025 - 19:52 WIB