Jakarta, alamorganik.com—Buah naga memilik empat jenis, daging putih, daging merah, super merah dan buah naga kulit kuning daging putih.
Buah naga termasuk tanaman tropis. Tanaman ini tumbuh baik pada curah hujan 600-1.300 mm per tahun.
Hujan yang terlalu deras dan berkepanjangan menyebabkan kerusakan yang ditandai dengan proses pembusukan yang lebih cepat. Temperatur maksimum berkisar 38-40 derjat Celsius.
Buah naga diyakini bermanfaat bagi kesehatan manusia. Buah yang kaya serat, vitamin dan mineral ini mampu mencegah berbagai macam penyakit degenerative, mengurangi tekanan emosi, menetralkan racun dalam darah, serta menurunkan kadar gula dan kolesterol.
Buah naga daging putih paling digemari dan diminati karena selain ukurannya lebih besar dari tiga jenis buah naga lainnya.
Buah naga daging putih juga terasa lebih segar karena mengandung rasa masam yang khas. DI Malaysia dan Singapura, buah naga isi merah adalah spesies yang paling disukai karena rasanya lebih manis dibandingkan jenis lain.
Kandungan serat pada buah naga sangat baik, mencapai 0,7-0,9 g per 100 gram. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol.
Di dalam saluran pencernaan serat akan mengikat asam empedu dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Semakin tinggi konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.
Selain untuk mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna dalam sistem pencernaan.
Buah naga juga dapat mencegah penyakit diabetes melitus, jantung, stroke, kanker, dan penyakit kardiovaskular.
Buah naga juga terkenal sebagai salah satu sumber betakaroten yang merupkan provitamin A yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme.
Betakaroten juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru. Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian tubuh dalam waktu relative lebih lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker. (Wn)