Papua, alamorganik.com — Penemuan baru yang fenomenal dibidang pertanian saat ini adalah BIOSAKA karena mampu mengdongkrak hasil panen dan bisa menekan biaya produksi diatas 50 persen.
Biosaka bisa diartikan BIO (Alam), SAKA (Selamatkan Alam Kembali ke Alam) yang berasal dari paling sedikit lima jenis rumput sehat, paripurna, presisi diremas pelan.
Muhammad Ansar asal Blitar, Jawa Timur adalah penemu BIOSAKA lebih satu dasawarsa lalu. Kini kehadiran Biosaka disambuat baik oleh petani Se-Nusantara termasuk wilayah timur.

Seperti di Papua Selatan tepatnya di Kurik Harapan Makmur Merauke Papua Selatan seorang petani Purwanto menanam padi seluas dua hektar dengan menggunakan BIOSAKA. Ia mengaku pakai BIOSAKA lebih irit tenaga dan biaya.
“Alhamdulillah boleh sekali, yang jelas bertani dengan BIOSAKA semua jadi lebih ringan. Bertani dengan BIOSAKA lebih mudah irit hasil melejit se-langit,” kata Purwanto, Rabu, (27/8/2025).
Berbiosaka sangat membantu sekali, irit biaya, irit tenaga, badan sehat, karena bisa menghemat pupuk kimia dan pestisida kimia diatas 50 persen.
“Kalau hasil baru wajar saja mas ada yang di atas saya ada juga yang di bawah saya, menangnya saya di irit biaya dan tenaga,” ujarnya.
Diakuinya, ia belum bisa full Biosaka, karena masih pakai pupuk kimia. Disawah dua hektar ia tanami padi masih pakai pupuk kimia 250 kg untuk dua hektar. Untuk pembuahan BIOSAKA plus pupuk MKP 2 kg untuk 3 hektar itupun tidak habis.
Hasil padi sawah dua hektar milik Purwanto sebanyak 130 karung, satu karung beratnya 60 – 70 Kg per karung, jadi jumlahnya 9.100 Kg. Kelebihan BIOSAKA panen maju satu minggu, usia padi 100 hari.
Selain itu Purwanto juga pakai urin Nl1 M. “Kalau populasi mengkuatirkan saya masih pakai peskim musim ini saya juga pakai peskim kalau di uangkan Rp 200 000 untuk dua hektar,” kata Purwanto. (al)