Alamorganik.com – Banyak petani mengeluhkan kerontokan bunga dan buah ketika tanaman memasuki fase generatif. Pada masa ini, tanaman membutuhkan energi tinggi untuk membagi hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh, terutama bunga dan bakal buah. Ketika tanaman kekurangan nutrisi dan energi, bunga dan buah mudah rontok sebelum sempat berkembang sempurna.
Petani perlu bertindak cepat dengan menjaga keseimbangan nutrisi melalui penggunaan pupuk organik. Pupuk organik cair dari fermentasi buah, urin ternak, atau mikroorganisme lokal (MOL) terbukti efektif karena mengandung unsur hara makro dan mikro yang mudah diserap tanaman. Kandungan kalium (K), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg) berperan penting memperkuat tangkai bunga dan bakal buah agar tidak mudah gugur.
Selain itu, petani sebaiknya menambahkan pupuk kandang matang atau kompos untuk memperbaiki struktur tanah agar tetap gembur dan kaya mikroba. Tanah yang sehat membantu akar menyerap air dan nutrisi secara maksimal, sehingga pasokan energi tanaman tetap stabil. Petani juga perlu mengatur penyiraman agar tidak berlebihan. Akar yang tergenang air dapat menghambat penyerapan nutrisi dan mempercepat kerontokan.
Pemangkasan daun tua sangat membantu agar energi tanaman terfokus pada pembentukan bunga dan buah. Dengan perawatan organik yang teratur, petani dapat mengurangi kerontokan bunga dan buah tanpa bahan kimia sintetis. Cara ini ramah lingkungan, aman bagi tanah, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Berikut dua resep alami untuk mencegah kerontokan bunga dan buah:
- Nutrisi Buah 1:
Campurkan 100 ml Yakult atau EM4, 2 butir telur, dan 1 liter air kelapa. Fermentasi selama 2 hari. Gunakan 1 liter larutan untuk 40 liter air (kocor) atau ½ liter per tangki untuk penyemprotan. - Nutrisi Buah 2:
Blender 4 buah nanas, campur dengan ¼ kg gula dan 1 sendok teh vitsin. Tambahkan air hingga 2 liter lalu fermentasi 4 hari. Dosis 200 ml per tangki semprot. Sebelum digunakan, tambahkan kuning telur. Aplikasikan seminggu sekali untuk hasil maksimal. (wan)